BEKSI Abah Tjenung (ce'nung). alm

Guru Besar BEKSI "Belibis Putih" Palembang

Sejarah

       Abah Tjenung (ce'nung) adalah pangilanya, seorang perantau dari seberang datang ke Palembang dengan bekal ilmu silat dari daerah asalnya Tangerang, di bawah tahun 1990an Abah Tjenung telah mengajarkan silat Beksi kepada rekan2 sekampungnya yang sama2 merantau ke Palembang secara sembunyi-sembunyi, di karnakan pada saat itu ada larangan mengumpulkan  masa dalam jumlah yang banyak oleh pemerintah  setempat tampa izin dari pihak yang berwenang, sehubungan dengan banyaknya minat yang ingin belajar silat Beksi akhirnya Abah Tjenung mendirikan Perguruan Pencak Silat Bhesi "Belibis Putih" yang menginduk kepada  IPSSI pada tahun 1991 yang di bantu oleh rekan-rekanya di palembang dan Abah Tjenung sendiri yang menjadi Guru Besar nya.
       Beksi adalah aliran silat tradisional asli Betawi yang berkembang pesat di Jakarta dan Tangerang, di Palembang sediri berkembang atas jasa Abah Tjenung yang bersedia mengajarkan silat Beksi kepada masyarakat Palembang dan sekitarnya. Aliran silat Beksi yang diajarkanya merupakan ajaran silat Beksi yang asli sesuai dengan yang diwariskan oleh guru-gurunya dahulu, sesuai dengan filosofinya BEKSI  WASPADA "WASiat Puyang Asli Dari Asal" dan memiliki garis silsilah sampai ke pencipta silat Beksi itu sendiri.   
ciri dari keaslian seni silat Beksi adalah pukulan kepalan terbalik dengan mengunakan satu tangan setiap kali memperagakan jurus, mengapa di Perguruan Beksi "Belibis Putih" Mengunakan dua tangan ? berarti tidak asli lagi dong!!! mau tau jawabanya ikuti updatetanya aja ya!!!!!

       Perguruan Pencak Silat Bhesi "Belibis Putih" Mengalami masa kejayaanya di tahun 1995 dimana muridnya mencapai ribuan yang menyebar keseluruh kota palembang dan sekitarnya, setelah itu secara berangsur-angsur perguruan Bhesi "Belibis Putih" mengalami kemerosotan drastis hingga saat ini walaupun murid2 Abah Tjenung telah berusaha untuk membangkitkan kembali kejayaan Perguruan Bhesi "Belibis Putih" tetapi selalu mengalami kegagalan. akan tetapi murid2 Abah Tjenung masih tetap setia mengemban amanah  untuk mengajarkan silat Beksi walaupun tempat bernaungannya (perguruan) untuk sementara ini Vakum.